The Jambi Times, JAKARTA | Dolar Australia menahan kenaikan baru-baru ini ke
sekitar $0,66, dengan melayang di dekat level tertinggi dalam tujuh
minggu ini setelah angka IHK AS yang lebih rendah dari perkiraan
mendukung harapan untuk inflasi puncak dan bahwa Federal Reserve akan
mengetatkan kurang agresif dalam beberapa bulan mendatang.
Aussie
juga menguat setelah Deputi Gubernur Reserve Bank of Australia Michelle
Bullock baru-baru ini menyatakan bahwa suku bunga domestik kemungkinan
akan naik lebih lanjut, tetapi menambahkan bahwa jeda kenaikan suku
bunga semakin dekat. Bullock sebelumnya mengatakan bahwa bank sentral
bertujuan untuk menurunkan inflasi dari waktu ke waktu tetapi tidak
dengan mengorbankan ekonomi. Pekan lalu, RBA memberikan kenaikan suku
bunga 25 bps yang lebih kecil dari perkiraan, setelah sekarang menaikkan
suku bunga dengan total 275 basis poin sejak Mei.
AUDUSD sempat
kelelahan dalam upaya naik setelah mencetak posisi tertinggi baru enam
minggu di 0,6632. Bias kenaikan sejauh ini masih solid karena suasana
pasar yang masih bergembira atas penurunan penting dalam data inflasi
AS. Indeks dolar AS (DXY) dan imbal hasil obligasi AS masih akan lemah
karena volume perdagangan dapat berkurang karena pasar AS sendiri tutup
pada akhir pekan ini karena Hari Veteran.
Namun demikian,
perdagangan mata uang yang masih terbuka dapat membuat pergerakan dimana
pada skala empat jam, Aussie telah memberikan penembusan pola grafik
Inverted Head and Shoulder yang menandakan pembalikan bullish setelah
konsolidasi berkepanjangan. Garis leher dari pola tersebut diplot dari
posisi tinggi 4 Oktober di 0,6548. EMA 50 dan 200 berada di ambang
golden cross, yang dapat mendorong penguatan Aussie lebih lanjut.
(@lukmanhqeem)