Sepertinya Tafsir Al Quran terjemahan Depag atau kini berganti nama menjadi Kementerian Agama selalu menjadi polemik berkepanjangan sehingga tafsir di luar Depag menjadi pertanyaan besar dan bisa di telusuri eksistensi keilmuannya.
Tafsir menurut bahasa adalah penjelasan atau keterangan.
Meskipun itu benar dalam arti mendekati kesempurnaan sesuai keinginan dari yang menciptakan, Depag pun tidak semudah itu untuk menerimnya.
Padahal tafsir itu ada beberapa golongan atau pembagian yang selama ini masih awam diketahui.
Pertama
Tafsir Riwayat
Tafsir ini sering disebut dengan istilah tafsir Nawi atau tafsir ma'tsur. Penafsiran ini disebut menafsiran ayat Al Qur'an dengan ayat Al Quran.
Kedua
Tafsir Dirayah
Tafsir ini disebut tafsir bi ra'yi yang didasarkan pada dalil-dalil yang shahih. Dan tafsir-tafsir lainya.
Pesan Rasulullah dalam hadistnya mengenai menafsirkan berdasarkan nalar atau ra'yunya maka konsekuensinya adalah 'NERAKA'.
Pengertian Neraka disini pun masih multi tafsir, ada yang mengartikan ditemui setelah mati, ada juga yang ditemui dalam kondisi masih hidup.
Padahal etimologi istilah neraka berasal dari bahasa sansekerta dan bahasa Hindi atau India yaitu Naraka.Dalam agama Hindu dilukiskan seorang raksasa kejam. Kisahnya bisa diklik DISINI.
Jika dalam tafsir di Al Qur'an terjemahan Depag yaitu Naar berarti neraka, disebut minan-naar, alan-naar berarti api neraka, azaaban-naar diartikan azab neraka, ash- haabun-naar juga diartikan penghuni neraka dan lain sebagainya.
Neraka lawan katanya adalah Surga. Jika membahas soal neraka sudah tentu harus membahas juga soal surga, hal ini sebagai tolak ukur dan bahan perbandingan.
Surga juga ada yang mengartikan bisa ditemui setelah mati ada juga masih dalam keadaan hidup.
Surga juga disebut dengan istilah Jannah. Didalam Al Qur'an terjemahan Depag ash-haabul-jannah sama juga diartikan penghuni surga.
Jika pengertian Naar dan Jannah seperti di sitir dalam surat Al Baqarah ayat 201.
Rabbanaa, aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar
Artinya: "Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka."
Bagi mayoritas ayat diatas ini dikenal sebagai doa sapu jagat.
Entah siapa yang menyebutkan ayat diatas tadi sebagai doa sapu jagad hingga dijadikan pegangan hidup bagi yang mengamalkannya.
Baik dunia dan baik di akhirat atau Hasanah dunia dan Hasanah akhirat, eksistensinya seperti apa, mungkin ini yang harus banyak ditanya oleh para ulama ahli tafsir.
Jannah itu termasuk hasanah, bukan?bagaimana dengan Naar bisa diartikan keburukan , tidak?
Begitu juga pengertian doa, kebanyakan diartikan hanya permintaan atau meminta-minta.
Doa atau du'a itu sebenarnya banyak persamaan arti sesuai konteks dalam kalimat.
Jika doa itu artinya permintaan maka sinonim dari arti permintaan atau minta itu apa?
Dalam tesaurus bahasa Indonesia sinonim permintaan itu ada 126 sinonim kata, makanya jangan terlalu dangkal untuk mengartikan kata atau kalimat.
Bagaimana untuk mengimplementasikan doa sapu jagad dalam kehidupan sehari hari
Itu sebenarnya terkait masalah perbuatan yang manusia lakukan sesuai dengan apa yang dipedomani oleh Rasulullah di dalam hadist.
Menurut Ketua MUI sekarang mengatakan ,"bahwa hadist itu juga Wahyu", maka isinya tentu sejalan dengan Al Qur'an jika tidak maka itu hadist bukanlah berdasarkan Wahyu.
Bagaimana, apakah bisa diterima atau masih tetap dikatakan bahwa hadist yang tidak ada dalam Al Qur'an itu juga masih dibilang Wahyu?
Para cendekia muslim dunia, Rasulullah disebut the living Qur'an atau quran berjalan , itu peristilahan saja dan jangan di artikan dangkal.
Quran berjalan itu bukannya Rasul bawa Al Qur'an kemana-mana sambil jalan , bukan itu maksudnya.
Dalam sikap, perbuatan dan lisan, Rasulullah memiliki akhlak yang berbudaya Al Qur'an sesuai keinginan Allah. Tidak subyektif namun tetap obyektif meskipun pahit dan dibenci oleh orang yang tidak sepaham termasuk Islam itu sendiri
Dengan adanya aliran atau mazhab yang pecah menjadi puluhan bahkan mencapai ratusan, maka kata Rasulullah yang baik dan yang selamat itu cuma satu golongan dengan memiliki konsep jannah yang sama seperti golongan terdahulu seperti zaman nya khulafaur Rasyidin, di sitir dalam surat Al Waqiah ayat 10 "Was-sābiqụnas-sābiqụn".
Jika memahami ayat itu maka selamatlah dunia dan akhirat sesuai apa yang Allah katakan.
Ingat , syirik itu dosa yang tidak bisa diampuni, apakah saudara menjalani hidup sudah sesuai maunya Allah, atau masihkah hidup dengan kesyirikan?
Wallahualam: Hanya Allah yang tahu.
Maksudnya Allah itu harus diterjemahkan dengan ciptaanya yaitu Al Quran bukan dengan zat nya yang maha luas dan kita tidak mampu untuk menjawab dan menjalankan tapi dengan Al Qur'an dengan paham satu ayat pun akan mendapat titik terang secara nyata.
Allah menjamin kemurnian isi dalam Al Qur'an tetapi tidak dengan tafsirnya.
Oleh sebab itu tafsir qur'an bil.quran lah yang mendekati keobyektifan yang bisa dipedomani untuk mengerti dan memahami Al Qur'an itu sendiri.
Itulah yang namanya I'hdinas-Siraatal-Mustaqiim"
Tunjukilah kami jalan yang lurus
Mau tahu jalan lurus itu apa?
Jalan lurus itu adalah Al Qur'an.
Disusun oleh Zainul Abidin