Makna 'Bani Israil' Menurut Al Quran

 


Sudah benarkah arti 'Bani Israil' itu di tuju ke oknum Bangsa Israil semata?

Kita selalu menerima sesuatu tanpa kita pelajari terlebih dahulu, apalagi sesuatu yang belum tentu benar menurut Allah.

Seperti terjemahan al Qur'an yang maknanya masih perlu di-diskusi-kan ?

Sedangkan ayat-ayat al Qur'an,  Allah sendiri memang menjamin dan menjaga keaslian dan kebenaranya.

Apakah terjemahan dari ayat al Quran yang sudah ada itu sudah sesuai maunya Allah atau maunya diri sendiri?

Semua harus di uji dengan ilmu. Bukan terima beres lalu semua meng-amin-kan tanpa berfikir panjang lagi.

Kemenag sendiri pernah mengakui kesalahan lalu melakukan perbaikan atau revisi terjemahan versi Depag dalam Al Qur'an.

Baik, marilah kita coba untuk membuka cakrawala berfikir rasional sesuai kaidah tata bahasa yang ada.

 BAHASA:

Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia mengenal kebudayaan dan menciptakan berbagai wujud ide, aktivitas, hingga artefak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

Bahasa, menjadi salah satu unsur paling penting yang mempengaruhi kehidupan maupun kebudayaan manusia. Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia karena ia menjadi alat komunikasi yang utama. 

Sebagai alat komunikasi, bahasa meliputi kata, kumpulan kata, klausa dan kalimat yang diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Sementara pengertian bahasa adalah sistem komunikasi manusia yang dinyatakan melalui susunan suara atau ungkapan tulis yang terstruktur untuk membentuk satuan yang lebih besar, seperti morfem, kata, dan kalimat. 

Sedangkan dalam perspektif Linguistik Sistemik Fungsional (LSF), bahasa adalah bentuk semiotika sosial yang sedang melakukan pekerjaan di dalam suatu konteks situasi dan konteks kultural, yang digunakan baik secara lisan maupun secara tulis. Dalam perspektif LSF tersebut, bahasa dipandang sebagai suatu konstruksi yang dibentuk melalui fungsi dan sistem secara simultan.

Kajian ilmiah bahasa disebut ilmu linguistik. Linguistik (serapan dari bahasa Latin: linguistikus) atau ilmu bahasa (gabungan dari ilmu + bahasa) adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa. Bergantung pada sudut pandang dan pendekatan seorang peneliti, linguistik sering kali digolongkan ke dalam ilmu kognitif, psikologi, dan antropologi.

Studi tentang makna bahasa, di sisi lain, berkaitan dengan bagaimana bahasa menggunakan logika dan referensi dunia nyata untuk menyampaikan, memproses, dan menetapkan makna serta untuk mengelola dan menyelesaikan ambiguitas. 

Hal ini pada gilirannya mencakup studi semantik (makna disimpulkan dari kata-kata dan konsep) dan pragmatik (makna disimpulkan dari konteks).

Ada sistem aturan (dikenal sebagai tata bahasa) yang mengatur komunikasi antara anggota suatu masyarakat tutur tertentu. 

Tata bahasa dipengaruhi oleh suara dan makna, termasuk morfologi (pembentukan dan komposisi kata-kata), sintaksis (pembentukan dan komposisi frasa dan kalimat dari kata-kata ini), dan fonologi (sistem bunyi).

Melalui linguistik korpus, potongan besar teks dapat dianalisis untuk kemungkinan kejadian bentuk linguistik tertentu dan pola gaya dalam wacana tertulis atau lisan.

Dikutip dari tulisan Moh.Aman Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhamadiyah Tangerang mengatakan bahwa 'mayoritas umat Islam di seluruh dunia sepakat, bahwa bahasa al-Qur’an adalah bahasa Arab. 

Akan tetapi berbagai pertanyaan pun muncul terkait hal tersebut, mulai dari pertanyaan seputar bahasa dari suku yang manakah yang kemudian ditetapkan sebagai bahasa Arab?

Mengapa bahasa Arab dipilih menjadi bahasa al- Qur’an? 

Hingga pada pertanyaan apakah bahasa Arab memiliki kesamaan dengan bahasa al-Qur’an? 

Jika sama tetapi mengapa para penyair Arab tidak mampu membuat syair yang sama seperti bahasa al-Qur’an?.klik disini untuk lebih lengkapnya Bahasa Arab dan Bahasa Al Quran atau klik di google tulis Bahasa Arab dan bahasa Al Quran:



Untuk mempelajari Al Quran lebih dalam maka kita terlebih dahulu mempelajari Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf, seperti yang di kutip dalam link Pondok (klik) Pesantren Darun  Nuhat.

Salah satu ilmu terpenting untuk memahami Al-Qur’an dan Sunnah Nabi saw. adalah Ilmu Nahwu Shorof, yang mana keduanya ditulis dengan bahasa Arab dan tidak akan bisa dipahami kecuali dengan keduanya.

Ilmu Nahwu adalah ilmu yang membahas tentang perubahan harakat akhir dalam kalimat, yang mana jika seseorang salah dalam memberi harokat suatu teks arab terlebih al-Qur’an dan Sunnah maka akan merubah makna teks tersebut.

Oleh sebab itu, ilmu Nahwu Shorof diibaratkan dengan“An-Nahwu Abu al-Ilmi wa al-Shorf Ummuhu (Ilmu Nahwu adalah Bapakya segala ilmu sedangkan Ilmu Shorof adalah Ibunya).

Tentang pentingnya ilmu Nahwu Shorof, Al-Imam Mujahid mengatakan, “Tidak halal bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhir berbicara tentang Kitab Allah (Agama Allah) sedang ia tidak tahu akan ilmu Nahwu.”

Ada yang mendefinisikan  di dalam al Quran ada ayat yang bermakna Qauliyah dan ada ayat bermakna Qauniyah, bukan dua istilah saja tetapi ada juga ayat bermakna Insaniyah.

BANI ISRAIL

Secara umum, Islam di seluruh dunia memaknai dan mengartikan 'Bani Israil' di dalam ayat-ayat al Quran itu selalu di-indentifikasi-kan kepada oknum atau manusia, kaum atau komunitas secara keseluruhan khususnya dari Bangsa Israil.

Secara bahasa, 'Bani Israil' bermakna "anak keturunan Israel." Kata ini diambil dari Arab: بني إسرائيل Banī Israīl yang merupakan terjemahan dari Ibrani: בני ישראל Bnei Yisra'el. Israel sendiri adalah julukan untuk Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim. 

Istilah lain dalam bahasa Indonesia yang juga digunakan untuk merujuk pada Bani Israil adalah "kaum Israel", "bangsa Israel", "orang Israel", atau "Israel" saja. 

Pada masa modern, kata Israel digunakan sebagai nama Negara Israel, sebuah negara bangsa Yahudi di Timur Tengah.

Bagaimana secara Tata Bahasa al Quran, pengertian 'Bani Israil' itu bukan di tuju kepada orang Yahudi atau Bangsa Israil, dari sumber lain mengatakan bahwa pengertian 'Bani Israil' memiliki tiga makna arti, yaitu:

Pertama:

Bani diartikan: Orang/kaum atau komunitas

Kedua:

- Isra diartikan: Perjalanan malam

Ketiga:

- il/el diartikan: Tuhan

Jika di susun berdasarkan makna di atas dapat memiliki pengertian sebagai berikut:

"Orang yang berjalan menuju Tuhan'

Menurut hemat saya,  "Jika kita rujuk kepada surat Al Baqarah ayat 47.

 "Wahai Bani Israil .... , yang di maksud itu adalah orang yang beriman yang berjalan menuju Allah' (al qur'an).

Oleh sebab itu mereka telah di beri nikmat yang lebih". Nikmat itu adalah ilmu al Qur'an.

Pengertian makna nomor satu hingga tiga di atas itu pernah viral di media sosial Tik Tok yang telah di-sampai-kan oleh seorang pendakwah bernama Syaiful Karim. 

Dakwah beliau terus menerus disiarkan secara update khususnya di Tik Tok. 

Namun di-persoal-kan isi dakwah Syaiful Karim oleh orang lain, orang itu menentang isi dakwah Syaiful Karim. Padahal mereka itu memiliki profesi yang sama yaitu sama-sama Penceramah. 

Gaya pendakwah Syaiful Karim itu di anggap tidak sesuai dengan metode berpikir Ahlussunah wal jama'ah. Namun mereka yang menentang itu tidak bisa membuktikan secara ilmiah sehingga masih sulit untuk diterima secara Ilmu.

Penulis terus mempersoalkan dan mencari tentang makna sesugguhnya soal 'Bani Israil' itu, apakah sudah harga mati pengerian 'Bani Israil' dalam al Quran itu adalah khususnya yang di tuju kepada orang Yahudi/ Bangsa Israil?

Menurut dari sumber lain lagi, Bani Israil yang juga disebut dalam ayat al Quran surat al Isra ayat (2) kata 'baniy israiyla' adalah kalimat mufid dalam kategori majemuk setara dengan klausa   بنى اسرئل

Perkataan yang ditempat dalam al Quran tidak ada hubungannya dengan apapun selain "symptom"  untuk digunakan sebagai  perbandingan dan timbangan bagi manusia..

Secara bahasa  اسرئل hanya  sebagai isim jamid lil alam yang dijadikan indikasi.

Dalam bahasa penulisan diperlukan indikator tertentu yang berguna menjadi indikator dialektika.

Jika membaca surat Al Isra ayat 1 dan 2 kita bisa memahami makna sebagai maksud atau tujuan dari isi kalimat tersebut.

Bana a  = membangun, membina, mendirikan , menetapkan  fiil madiy  , dalam bentuknya  kategori  "naqish"  isim failnya  "Banin"  hadzfu tanwin idhgam bil israila  huwa tarkib majdzi  aw jumlah idhafah.


 

Dalam makna tafsiriyyah  / translasi bebas tapi terikat  pengertian secara tata bahasa bisa berbunyi:


" Pembangun apa yang diedarkan Allah "

Dalam fungsi adjektif predikatifnya berbeda deskripsi nya:  Pembawa  = medium  jamaknya  "Media"

المتشباهات و المتشباهت معنى

Begitu rumusan dalam Balghah  jawhirnya dalam Bab Tasbih

Pembangun itu isim fail dalam arti lain yang membangun dalam sinonimnya mewujudkan. 

Definisi itu haruslah bersumber pada al Quran bukan pada "Pendapat" manusia.

قُل لَّن يُصِيبَنَآ إِلَّا مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَىٰنَا ۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُؤْمِنُونَ

 Mewakili/ menyandarkan sesuatu  pada si "almutawakila"

 Al Anam:15

Wa tammat kalimatu rabbika ṣidqaw wa 'adlā, lā mubaddila likalimātih, wa huwas-samī'ul-'alīm

Artinya:  

"Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui".

Pertanyaan nya adalah:

Apakah 'baniy israiyla' itu kalimat tunggal atau kalimat majemuk?

Menurut sumber:'baniy israiyla' itu adalah Tarkib majdzi  = frasa.

Frasa atau frase adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan dan bersifat non-predikatif

.[1] Artinya, frasa hanya terdiri atas salah satu fungsi, bisa terdiri dari subjek saja, bisa juga hanya terdiri dari verba atau bisa diawali dengan preposisi.

[2] Frasa termasuk salah satu satuan linguistik yang tidak mempunyai ciri-ciri atau batas fungsi sebagai klausa sehingga tingkatan frasa berada di bawah klausa dan di atas tingkatan kata. Frasa terdiri atas beberapa kata dan secara fisik mengisi slot-slot pada tingkatan klausa.

[3] Frasa selalu terdiri dari morfem bebas yang tidak bisa dipisahkan. Jika salah satu unsur frasa dipisahkan, makna dari sebuah kalimat dapat berubah. Maka dari itu, pemindahan tata letak frasa harus dilakukan secara keseluruhan.

"Jika ada yang memberikan argumentasi lain mengenai makna arti 'Bani Israil', mohon kiranya di-presentase-kan secara gamblang berdasarkan Tata Bahasa al Quran".


Zainul Abidin