The Jambi Times, JAMBI | Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH sangat menyayangkan aksi demo para sopir batubara yang berakhir ricuh terjadi di Kantor Gubernur Jambi pada Senin (22/1/2024) kemarin. Dimana akibat dari tindakan ini menimbulkan kerusakan dan kerugian yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Saat ditemui pada kegiatan di rumah dinas, Gubernur Al Haris menegaskan kembali bahwa pemerintah tetap mendorong penggunaan transportasi melalui jalur sungai, dan Gubernur juga kembali menegaskan bahwa pemerintah akan tetap mendukung para sopir untuk bernegosiasi dengan perusahaan untuk mendapatkan kesepakatan yang layak bagi para sopir.
“Pengusaha batubara dan sopir berembuk berapa ongkos yang mereka mau
dari mulut tambang sampai ke hauling yang sudah ada itu, ada PT. Tenam,
PT. PUS ada PT. Nan Riang, ada tiga atau empat lah pelabuhan itu
disiapkan. Saya kira tidak masalah lah sebetulnya, kan mereka tidak
dirugikan, yang jarak dekat mereka bisa dua tiga kali angkut. Artinya,
sedikit kita pakai jalan nasional, kita inikan menghindari kemacetan,
kita bukan marah kepada mereka, tapi yang kita khawatirkan, bayangkan
data Dirlantas 60 persen itu menurun lalin (lalulintas) sejak kita tidak
ada angkutan yang padat begini,” ujar Gubernur Al Haris.
“Nah, Ini yang kita minta mereka diskusi, silahkan diskusikan dengan
para sopir, kalau memang toh kurang masuk harganya kami akan kita
membantu dengan memanggil para pengusaha, agar berapa sih harga ideal
yang layak bagi mereka. Nah, ternyata tadi, tidak tahu saya tiba-tiba
kok jadi begitu, inilah yang sangat kita sayangkan,” tambah Gubernur Al
Haris.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Al Haris juga sangat menyayangkan
sekali ketika demo berakhir dengan pengrusakan kantor Gubernur. ”Ini
yang kita sayangkan, artinya adalah pengurus KS-Bara tidak mampu
mengendalikan massa-massa mereka, ini yang kita khawatirkan dan
sayangkan, sehingga terjadi Chaos,” jelas Gubernur Al Haris.
“Saya minta dengan aparat penegak hukum untuk mencari siapa yang memulai
chaos, siapa pelaku yang menyebabkan hal ini terjadi, jangan kita
menjadi orang yang sengaja merusak sistem ini, didalam ruangan tadi
sudah oke semua, tidak ada masalah, kenapa diluar kok berubah,
suasananya beda,” lanjut Gubernur Al Haris.
“Saya juga mengatur yang akan ke Semen Padang, kami atur juga nih,
sedangkan yang dari Bungo dan Sarolangun sebagian kita atur dengan
menggunakan PS, sehingga mengurai kemacetan. Setiap hari pemerintah
berpikir keras untuk itu semuanya, dan semuanya untuk rakyat kita werga
kita, hanya saja masyarakat tidak sabar, lalu ada provokasinya,” pungkas
Gubernur Al Haris.
Selain itu, dalam instagram pribadinya pun Gubernur Al Haris juga
menyampaikan bahwa persoalan angkutan batubara ini sudah menjadi
persoalan menahun yang sulit diselesaikan. Dampak angkutan batubara di
jalan umum dalam Provinsi Jambi sudah memakan banyak korban dan membuat
masyarakat Jambi menderita. "Saya hanya ingin agar persoalan angkutan
batubara ini tuntas secara permanen, dan tidak banyak masyarakat yang
menderita. Untuk apa ada sekelompok orang yang bahagia menikmati uang
dari batubara, sementara sangat banyak orang yang menderita, terganggu
tujuannya, bahkan ada ambulan yang pasien didalamnya wafat karena
terlambat mendapatkan perawatan," tulis Gubernur Al Haris di akun
instagramnya.
Menurutnya kebijakan menghentikan operasional truk muatan batubara di
jalan umum, sudah lewat pertimbangan mendalam. Melainkan untuk
kepentingan masyarakat luas. "Sebagai pemimpin, saya tidak pernah lari
dari masalah. Justru tugas pemimpin itu harus mampu menyelesaikan
masalah, dan tidak ada pemimpin yang berniat mendzolimi apalagi membunuh
rakyatnya. Sumpah yang saya ucapakan saat dilantik di bawah kitab suci
Al-Qur’an, bahwa semua yang saya perbuat saat memimpin, akan saya
pertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT," tulisnya lagi dalam akun
instagramnya. (Diskominfo Provinsi Jambi/Foto : Erict Sutriedi)