The Jambi Times, JAMBI | Badan Restorasi Gambut Mangrove (BRGM) memberikan penghargaan kepada Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos., MH atas komitmen dan kepemimpinan luar biasa yang menjadikan Provinsi Jambi sebagai pusat referensi pelaksanaan restorasi gambut nasional. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Kepala BRGM Ir. Hartono, M.Sc kepada Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos., MH sekaligus membuka Rapat Koordinasi Teknis Restorasi Gambut Tahun 2024, bertempat di BW Luxury Hotel, (10/05/2024).
Dalam sambutan dan arahannya Gubernur Al Haris mengatakan bahwa Badan
Restorasi Gambut Mangrove Nasional sudah memberikan perhatian terhadap
perkembangan dan kemajuan dalam pengelolaan gambut di Indonesia
khususnya ada 7 provinsi yang menjadi prioritas BRGM termasuk Provinsi
Jambi.
Gubernur Al Haris mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Jambi telah
melakukan langkah-langkah supaya lahan gambut bisa direstorasi dengan
baik diantaranya dengan menerbitkan modul-modul pembelajaran anak
sekolah dan langkah-langkah yang lainnya.
"Kita berharap masyarakat disekitar lahan gambut memiliki kesadaran yang
tinggi terhadap manfaat dan fungsi lahan gambut, jangan sampai gambut
ini menjadi hutan terlantar yang banyak limbah-limbah disana," ujar
Gubernur Al Haris.
“Kita berharap memang kawasan lahan gambut kita ini semakin dikelola
dengan baik dan disana masih ada sumber-sumber energi kita dari mulai
karbon, oksigennya juga luar biasa disitu. Nah, ini juga menjadi
perhatian dunia luar hari ini terhadap gambut-gambut kita Indonesia
ini," pungkas Gubernur Al Haris.
Sementara itu, Kepala BRGM Ir. Hartono menilai bahwa komitmen yang besar
terhadap pemulihan ekosistem gambut jangka panjang, Pemerintah Provinsi
Jambi menjadi provinsi pertama yang menginisiasi materi pengelolaan
ekosistem gambut sebagai bagian dari muatan lokal. “Dengan demikian,
diharapkan generasi yang akan datang menjadi lebih paham sejak awal
tentang pentingnya restorasi dan pengelolaan gambut berkelanjutan,”
katanya.
Hartono juga menambahkan, usaha yang telah dilakukan membuahkan hasil
yang sangat memuaskan, dibuktikan dengan el nino tahun lalu dimana Jambi
merupakan provinsi dengan hotspot paling sedikit dan tentu membawa
dampak terhadap pengurangan emisi. “Hal ini diapresiasi oleh berbagai
pihak, termasuk diantaranya Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
World Bank, serta GCF (Green Climate Fund),” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Deputi Kontruksi Operasi dan
Pemeliharaan BRGM Tris Raditian, dirinya menyebutkan alasan memilih
Provinsi Jambi sebagai tuan rumah pelaksanaan Rapat Koordinasi Teknis
Restorasi Gambut yaitu penanganan kebakaran gambut yang relatif baik
selama kondisi El Nino, adanya dukungan Gubernur Jambi dan Pemerintah
daerah yang baik dengan adanya Mulok Gambut pada satuan pendidikan
tingkat menengah di Provinsi Jambi dan Pembentukan Pengelola KHG
(Kawasan Hidrologis Gambut) Sungai Mendahara dan Sungai Batanghari serta
sudah mendapatkan dana karbon bioCF.
Rapat koordinasi teknis Restorasi Gambut ini diikuti oleh 7 provinsi
yaitu, Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua. Selain penghargaan
kepada Gubernur Jambi, BRGM juga memberikan penghargaan kepada Kepala
Dinas Kehutanan Provinsi Jambi atas implementasi restorasi gambut yang
melibatkan seluruh stakeholder sehingga menjadikan Provinsi Jambi
sebagai referensi pelaksanaan restorasi gambut nasional. (ADV)