Karya: Zainul Abidin
Aku merenung sejenak, memikirkan ciptaan sang Halik yang bernama 'Ar ruh'.
"di dunia aku dihidupkan dan di dunia aku dimatikan"
Kamu tahu apa itu Ar ruh?
Jika kamu tahu maka tidak akan aku ajari .
Ingat!
Jangan salah persepsi bahwa Ar ruh itu sinonim An Nur.
"dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah, " Roh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kalian diberi pengetahuan, melainkan sedikit."
Ingat!
Jangan kamu perpanjang dengan tanganmu sesuai akal pikiran kamu.
Bahwa ahli kitab itu ada yang bersujud dan ada juga yang melampaui batas.
Mari pelajari 'ahhlul kitaabhi' itu secara luas menurut ilmu Nya bukan menurut egonya.
Tapi tetap aku kasih tahu kecuali sedikit.
Ar ruh dan An nur itu adalah sinonim dari Al quran.
Ruh dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) itu adalah sama dengan ROH.
ROH
Seperti yang sudah di bahas dalam tulisan saya yang berjudul 'Tak ada kehidupan setelah mati'.
Khususnya tentang 'ROH' maka saya berpandangan beda tetapi ini bukan hal yang tabu atau hal yang baru melainkan informasi ini sudah lama namun sudah ditinggalkan.
Karena pada abad ini orang cendrung menerima sesuatu yang bersifat instan dan liar sehingga dijadikan kebiasaan, parahnya menjadi budaya.
Bayangkan jika sesuatu hal yang salah lalu dibenarkan dan dijadikan budaya maka yang keliru itu tumbuh subur ditengah masyarakat.
Akhirnya kita terima saja azab nya, azab yang pedih itu, definisi azab adalah 'kebodohan' bukan azab setelah mati, camkan itu.
Pandangan beda ini, bukan penyesatan atau menyesatkan tetapi semuanya itu bisa di-pertanggung-jawab-kan secara BAHASA.
Roh itu sebenarnya nama lain dari Al Quran maka tidak bisa kita pungkiri lagi bahwa roh yang dimaksudkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) itu salah satunya sebagai 'semangat' atau 'spirit'.
Jika kita sitir sesuai KBBI diatas maka dapat disimpulkan dalam bentuk kalimat yaitu 'Semangat untuk hidup dengan Al Quran', dalam kata kunci sebagai pengerak hidup kita, karena hidup ini ada penerangan atau nur semua itu ada di Al Quran.
Dari pada itu untuk mengartikan sebuah makna jangan terlalu sempit atau dangkal dalam menjelaskan makna sebenarnya ROH dalam konteks Al Quran.
Untuk itu Al Quran bukan saja di baca dengan suara merdu saja melainkan setidaknya memahami ayat-ayat sesuai maunya Allah.
Jika ini yang kita doktrin dari kecil hingga dewasa maka hasilnya menjadi generasi yang berbudaya Al Quran.
Jika sebaliknya, roh itu adalah jiwa, jin,setan dan makhluk halus atau pun sesuatu yang hidup di dalam tubuh maka yang akan dihasilkan adalah seolah-olah saat mati, kita nanti jadi hantu atau lainya.
Itulah yang selama ini menjadi momok menakutkan dan menghantui dalam kehidupan selama turun temurun.
Jika kita meninggal dunia, mungkin saat hidupnya selalu ada memikirkan rasa keraguan yang cukup dalam.
Apakah nanti mati masuk surga atau masuk neraka atau menjadi roh yang gentayangan.
Jika kita mengetahui bahwa Al Quran itu petunjuk yang benar dalam hidup mungkin tidak ada rasa takut lagi bahwa konsekuensi hidup tentu pasti mati, apakah surga atau negara nanti akan kita ulas lagi.
Yang penting nikmatilah hidup ini selagi kita mampu, ada juga yang tidak peduli sama sekali dengan kehidupan dunia ini.
Padahal Allah telah memberikan semua fasilitas yang ada untuk kita nikmati.
Apapun bentuknya, nikmatilah hidup ini baik berasal dari ciptaan tangan manusia itu sendiri atau pun tidak.
bersambung (1)